Rapat Akbar di Omah Perjuangan

Surabaya, KPonline – Sabtu malam Minggu (24/9), FSPMI Surabaya menyelenggarakan rapat akbar di Omah Perjuangan. Sengaja mereka memilih waktu malam hari. Dengan harapan, massa yang hadir bisa maksimal karena sudah tidak lagi disibukkan dengan pekerjaan.

Mereka berkumpul. Duduk lesehan, dibawah sinar lampu yang temaram. Kerlip bintang di langit menambah suasana terasa semakin heroik. Terlebih lagi, lokasi Omah Buruh terletak di pinggir kawasan industri SIER yang ramai lalu lalang orang.

Bacaan Lainnya

Tempat ini menjadi tempat berkumpulnya para pejuang buruh di Surabaya. Semacam pusat konsolidasi. Selalu menjadi titik kumpul disetiap aksi.

Menyelenggarakan rapat akbar, bagi Omah Perjuangan adalah keharusan. Mereka rutin melakukannya. Terutama ketika akan ada event besar. Seperti aksi serentak secara nasional yang akan diselenggarakan tanggal 29 September 2016 nanti.

Jika kita melihat gerakan buruh di Surabaya yang progresif dan militan, tentu akan bertanya, apa rahasianya? Ternyata, rahasianya adalah seringnya bertemu. Berkomunikasi. Bertukar pikiran.

Baru kemudian, hal lain yang menentukan, keberanian pemimpin. Dalam hal ini, Ketua KC FSPMI Surabaya Doni dianggap sebagai orang yang putus urat takutnya. Keberanian itu kemudian menular di kalangan anggota.

“Pemimpin harus ada bersama anggota dalam setiap aksi. Sehingga anggota akan merasa nyaman, ada yang bertanggungjawab. Jika pemimpinnya penakut, anggota akan seperti anak ayam kehilangan induk,” kata Doni, yang sore itu menggunakan baju dengan gambar bintang.

FSPMI Surabaya, kota pahlawan, memang menonjol dengan aksi-aksi heroiknya. Namun demikian, Doni mengatakan, pihaknya hanya keras bagi pengusaha yang melanggar aturan. Yang tidak bersedia menjalankan ketentuan undang-undang. Jadi tidak benar anggapan yang mengatakan serikat buruh arogan. (*)

Foto: Nurudin Hidayat

 

 

Pos terkait