PPBS Pastikan Turun ke Jalan Peringati Mayday 2016

Sidoarjo, KPonline – Ada isu yang berkembang di pekan terakhir menuju Mayday 2016. Di 4 kota ring I Jawa Timur, Surabaya, Gresik Mojokerto, dan Pasuruan, pemerintah daerah setempat sudah mengkondisikan agar buruh di daerahnya tidak melakukan aksi bersama di Surabaya, dengan membuatkan serangkaian acara dan panggung hiburan bagi buruh.

Alhasil banyak SP/SB yang bersepakat untuk tidak turun ke jalan. Di tiap daerah tersebut, nyaris hanya FSPMI yang menyatakan akan tetap turun ke jalan.

Bacaan Lainnya

Namun ada yang berbeda dari daerah lain, yakni Sidoarjo. Buruh Kota Delta yang tergabung dalam Persatuan Pekerja Buruh Sidoarjo (PPBS) menyatakan akan tetap melakukan aksi.

Presidium PPBS Edi Kuncoro berpendapat, momentum Mayday adalah saat yang tepat untuk menyuarakan ketidakadilan yang menimpa buruh Indonesia. PPBS memang berbeda dengan aliansi di daerah lain di ring I Jawa Timur, karena di Sidoarjo semua serikat buruh bersatu dan satu suara untuk menjadi corong buruh dan memperjuangkan hak buruh.

“Jadi PPBS tetap akan turun kejalan pada satu Mei mendatang meskipun di daerah lain banyak saudara saudara SP/SB yang tidak turun dan bersedia memperingati pada hari lain,” katanya.

Sekretaris PPBS/Ketua PC SP KEP SPSI Kab Sidoarjo Soekardji menambahkan. “PPBS sangat peduli terhadap penegakan hukum ketenagakerjaan terhadap pekerja/buruh di kabupaten Sidoarjo. Hukum Ketenagakerjaan yang dirasakan selama ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Banyak oknum Dinas ketenagakerjaan yang menjadi konsultan perusahaan nakal dan kapitalis hitam.”

Karena itulah PPBS menegakkan aturan dengan pengadilan jalanan. Hal itu dikarenakan PPBS berpegang pada prinsip FIAT JUSTITIA RUAT COELOUMB (tegakkan keadilan walau langit runtuh).

Apa yang disampaikan kedua orang tersebut terbukti di lapangan. Dalam dua hari ini (25-26/04/2016), PPB yang terdiri dari 24 elemen Serikat Pekerja dan Serikat Buruh dimana FSPMI juga ikut didalamnya, melakukan aksi Pra mayday. Aksi ini dilakukan dengan cara gerebek pabrik pabrik yang melakukan pelanggaran di bidang ketenagakerjaan.

Di hari pertama mereka bergerak di wilayah Sidoarjo Barat, meliputi Taman Sepanjang, Krian, dan Balong Bendo. Sedangkan untuk hari kedua, aksi difokuskan untuk wilayah Sidoarjo Timur yang meliputi Kawasan Industri Gedangan, Sedati, hingga Tambak Sawah.

Ada sekitar 1.500 massa aksi yang turun hari ini. Secara tersirat bisa disimpulkan bahwa buruh Sidoarjo sadar bahwa peringatan Mayday tidak pantas bila di isi dengan panggung hiburan atau hal-hal yang sifatnya hura-hura. (*)

Kontributor: Khoirul Anam 

Pos terkait