Perusahaan Pailit Buruh PT KKAI Jadi Korban

Sidoarjo,KPonline – Setelah tiga bulan yang lalu membongkar tenda perjuangan lantaran tuntutan upah dipenuhi, hari ini Kamis ( 07/12/2017) pukul 16.30 wib para pekerja PT Karya Karang Asem Indah kembali mendirikan kembali tenda Perjuangan simbol perlawanan di depan gerbang perusahaan yang memproduksi perabot rumah tangga berbahan plastik tersebut.

Bacaan Lainnya

Yang menjadi latar belakangnya adalah karena sejak hari ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya memutus Pailit PT KKAI setelah dalam dua kali persidangan pengusaha PT KKAI Tjoo Hendro Mulyono menyatakan tidak mampu membayar utang kepada beberapa Bank sebagai kreditur.

Dengan putusan ini jelas membuat para Pekerja resah lantaran mereka masih belum melakukan Bipartit untuk berunding perihal hak Pesangon sehingga di khawatirkan jika tidak ada aksi ini maka pengusaha KKAI akan dengan mudah untuk tidak membayar hak hak pekerjanya.

Desas desus bahwa PT KKAI akan pailit sudah muncul pada awal Oktober pasca munculnya iklan di koran Jawa Pos oleh PKPU (Penundaan kewajiban Pembayaran Utang) ,disana tercantum jelas kapan pelaksanaan Rapat Kreditor Pertama,kapan Batas Akhir Pengajuan Kreditor dan Rapat Pencocokan (Verifikasi) Tagihan Pajak dan Tagihan Kreditor .

Sehingga saat itu pengurus PUK langsung mengambil langkah cepat untuk ikut mendaftarkan diri sebagai Kreditor di kantor Kurator di Jalan Kebalen Timur 68 Surabaya sebagai upaya jika saja Pailit benar terjadi maka hak hak anggota bisa tercantum dalam daftar pembagian lelang.

Dan apa yang menjadi kekhawatiran Pekerja hari ini benar benar terjadi,sehingga secara spontan Pengurus PUK FSPMI PT KKAI mengumpulkan anggotanya untuk mendirikan tenda perjuangan kembali sebagai langkah lanjut untuk menjaga agar aset perusahaan tidak bisa keluar sebelum hak hak anggota di berikan.

Kepada Kontributor KPonline Ketua Puk FSPMI PT KKAI Agus Setiono menyatakan bahwa ini adalah upaya kami untuk mendapatkan hak hak kami diantaranya kekurangan upah,THR dan Pesangon ,saya berharap semoga Tuhan mengabulkan upaya kami.

 

(Khoirul Anam/Sidoarjo)

Pos terkait