Gresik, KPonline – Solidaritas kembali dilakukan FSPMI terhadap buruh PT. Sekawan Intiplast, yang berlokasi di Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo, Gresik. Aksi solidaritas ini dilakukan pada Rabu (14/9), sebagai respon atas lambatnya penanganan kasus perburuhan yang terjadi di PT. Sekawan Intiplast. Aksi ini diikuti 500 anggota FSPMI Gresik dari sektor Gresik Utara, dan 200 orang dari Sektor Gresik Selatan.
Aksi ini dilakukan di Kantor Bupati Gresik, Kantor Disnaker Gresik, dan Kantor DPRD Gresik. Dalam aksi ini, buruh menuntut keseriusan pemerintah dalm menyelesaikan perselisihan hubungan industrial di PT. Sekawan Intiplast.
FSPMI menilai, pekerja yang sedang melakukan mogok kerja di PT. Sekawan Intiplast mengalami perlakuan semena-mena, baik dari pengusaha berupa PHK sepihak yang dilakukan pengusaha pada saat buruh sedang melakukan mogok kerja, ataupun preman setempat dan bahkan oknum aparat bahkan ikut mengintimidasi para buruh. Beberapa kali buruh yang melakukan mogok kerja terlibat bentrok dengan preman-preman yang diduga bayaran perusahaan.
Masalah di PT. Sekawan Intiplast sampai saat ini masih belum menemukan titik temu. Padahal, beberapa waktu lalu Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sempat turun tangan melakukan mediasi.
Dalam aksinya, buruh menuntut: (1) status pekerja anggota PUK FSPMI PT. Sekawan Intiplast dikembalikan sebagai karyawan tetap dengan masa kerja yang sesuai, (2) bayarkan upah selama dirumahkan, (3) kebebasan berserikat, (4) jalankan hak-hak normatif buruh, seperti upah minimum, BPJS, serta cuti, dan (5) hentikan kekerasan terhadap buruh yang sedang melakukan mogok kerja.
Pimpinan FSPMI Gresik berjanji akan terus melakukan aksi, jika permasalahan ini tidak kunjung diselesaikan.
Kontributor: Anang Subakti(*)
http://www.koranperdjoeangan.com/5008/
http://www.koranperdjoeangan.com/cerita-buruh-jawa-timur-membela-42-orang-rekannya-yang-diperiksa-di-mapolres-gresik/
http://www.koranperdjoeangan.com/buruh-pt-sekawan-intiplast-terus-mengalami-intimidasi/
