Perjuangan Driver Grab Tuntut Keadilan Masih Berlanjut

Jakarta, KPonline – Aksi para driver Grab pada hari Kamis (5/1/2017) merupakan aksi lanjutan dari aksi sebelumnya yang dilakukan pada Jum’at (16/12/2016) lalu.

Dalam aksi ini, driver Grab masih dengan tuntutan yang sama seperti aksi sebelumnya. Hanya saja, ada tambahan satu tuntutan, yaitu membuka blokir para pimpinan komunitas Grab di beberapa wilayah yang dianggap management Grab telah melakukan provokasi kepada para driver Grab agar ikut aksi 16 desember 2016 lalu.

Bacaan Lainnya

Terlebih lagi, kebebasan mengemukakan pendapat dimuka umum sudah diatur didalam undang-undang.

Kronologi aksi hari ini bermula dari janji management Grab yang akan bertemu dengan perwakilan beberapa pimpinan wilayah di Jabodetabek. Manajemen berjanji akan menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan juga akan mengabulkan permintaan para driver Grab. Tetapi setelah dilakukan beberapa kali pertemuan, terakhir pada hari Rabu, 4 Januari 2017, semakin banyak para pimpinan komunitas di wilayah yang dikenakan suspend/penonaktifan akun driver Grab. Hal lain yang menyakitkan, management tidak juga mengabulkan permintaan para driver Grab.

Pertemuan terakhir yang dilakukan hingga jam 17.00 wib juga dikawal beberapa driver dari wilayah Jabodetabek dan berakhir deadlock. Tidak lama setelah hasil itu disampaikan ke driver Grab yang sedang mengawal dan menunggu di wilayah masing – masing, akhirnya semua driver Grab se – Jabodetabek sepakat akan melakukan aksi no bid selama 3 hari dimulai dari tanggal 5 Januari 2017 sampai tiga hari ke depan ditambah dengan aksi damai mendatangi kantor Grab di Jakarta.

Tidak lama waktu berselang, setelah management Grab mendengar akan adanya kabar bahwa akan ada aksi besar, management Grab mengeluarkan beberapa statement bahwa management Grab melakukan suspend / penonaktifan akun driver grab dikarenakan pengemudi telah melanggar kode etik.

“Pertanyaannya kemudian, kode etik yang mana yang dilanggar ? Ini hanya akal-akalan dari management Grab untuk membatalkan aksi kali ini,” ucap salah satu pimpinan yang tidak ingin disebutkan namanya.

“Kami sudah membatalkan aksi seminggu sebelumnya, aksi yang seharusnya dilakukan pada tanggal 30 Desember 2016 sudah kami batalkan dikarenakan permohonan dari management Grab dan kami pun sepakat membatalkan aksi dikarenakan kami berfikir bahwa management Grab masih mempunyai itikad baik untuk mengabulkan permintaan kami, yaitu 9 point yang kami minta sebelunya ditambah 1 point tambahan setelah aksi sebelumya tanggal 16 Desember lalu,” lanjutnya.

Pada aksi kali ini yang berlangsung dari jam 07.00 – 15.00 menghasilkan kesepakatan bahwa management Grab mengevaluasi dan mempelajari lebih dalam lagi tuntutan yang diminta oleh para driver, dan meminta para driver untuk bersabar dan memberikan waktu hingga akhir bulan Januari 2017.

Tidak lama setelah itu, muncul info seperti ini:

Info penting : untuk segenap KBDGB JABODETABEK di manapun Anda berada, dihimbau untuk besok aksi damai turun kejalan & No Bid, untuk tidak melakukan bombless order/fiktif. Tujuan utama adalah kantor Grab, bukan driver Grab. Agar bisa sekiranya dikabulkan untuk argo Rp. 2500/km. Ingat !!! Kita aksi demo untuk kenaikan tarif, bukan untuk membantu menghijaukan kembali akun para pejuang2 sebelumnya. TETAPI UNTUK KENAIKAN ARGO. Jadi apa yg disampaikan Grab melalui Link yg disebarkan itu tidak sesuai dgn apa yg telah disampaikan ke pihak kantor Grab. Untuk pengalihan isu ke para driver Grab.
Terima Kasih

Menanggapi hal itu, beberapa driver Grab di wilayah pun yang ikut aksi membuat spanduk dengan bertuliskan “kita memang mitra Grab, tapi kita bukan sapi perah”

Perlu diketahui juga bahwa peserta aksi hari ini adalah murni seluruhnya adalah mitra Grab yang masih aktif sebagai pengemudi Grab / driver Grab. Peserta aksi kali ini bukanlah yang diberitakan atau diinfokan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab bahwa peserta aksi adalah orang – orang yang sudah tidak menjadi mitra Grab atau dengan kata lain sudah bukan sebagai mitra Grab.

Penulis: Eka

Pos terkait