Pengeroyokan Aktivis FSPMI di Subang: Pelaku Diduga Suruhan Manajemen Perusahaan

Subang, KPonline – Kekerasan terhadap aktivis buruh kembali terjadi. Sabtu (3/9) siang, anggota Garda Metal FSPMI Subang dikeroyok oleh oknum dari sebuah LSM ketika hendak menghadiri bembentukan PUK SPAI FSPMI PT. Pungkook One Indonesia.

“Kejadian ini semakin menegaskan bahwa kebebasan berserikat belum sepenuhnya dimiliki oleh kaum buruh di Indonesia,” demikian disampaikan Wakil Presiden DPP FSPMI Kahar S. Cahyono.

FSPMI mengutuk keras kejadian ini dan mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas pelakunya. Termasuk dengan mendalami kemungkinan oknum LSM ini disuruh pihak perusahaan untuk menghalang-halangi buruh dari perusahaan tersebut untuk bergabung dengan FSPMI.

Akibat pengeroyokan tersebut, 2 (dua) orang anggota Garda Metal FSPMI Subang yang seyogyanya hendak menyusul rekan-rekanya yang sudah terlebih dahulu berangkat ke lokasi pembentukan PUK baru mengalami luka-luka.

Kejadian ini bermula ketika dua orang anggota Garda Metal ini berhenti di sebuah counter HP untuk membeli pulsa isi ulang. Tiba-tiba keduanya di datangi oleh serombongan orang yang diantaranya mengenakan atribut sebuah LSM dan langsung menanyakan, apakah mereka berdua anggota FSPMI. Ketika diiyakan, tiba-tiba kedua anggota FSPMI itu dipukuli beramai-ramai. Bahkan anggota LSM tersebut sempat menyiramkan bensin ke tubuh salah satu korban dan hendak membakarnya hidup-hidup. Untung masih ada warga yang berani melerai dan menyelamatkan keduanya.

Terkait peristiwa ini, Konsulat Cabang FSPMI Subang dan Pimpinan Cabang SPAI FSPMI Subang sudah membuat laporan di Polsek setempat. Korban juga sudah sudah melakukan Visum Et Repertum untuk melengkapi laporan. Sedangkan untuk para pelaku indentitasnya sudah dikantongi oleh pihak kepolisian.

“Kami akan terus mengawal proses penanganan oleh pihak kepolisian,” tegas salah satu pengurus KC FSPMI Subang. Ia berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, dan yang jauh lebih penting, kejadian seperti ini tidak akan berulang kembali. (*)