Pemerintahan Jokowi – JK Dinilai Gagal

Jakarta, KPonline – Buruh dan mahasiswa menilai Jokowi gagal. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor, terutama terkait dengan kondisi ekonomi yang dirasa tak kunjung membaik dan terjadinya banyak PHK di beberapa sektor industri.

Menyindir kegagalan Jokowi, dalam aksi tepat 3 tahun pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla pada Jumat (20/10/2017), mahasiswa membuat lagu yel-yel:

Satu tahun dibohongi
Dua tahun masih dibohongi
Tiga tahun tetap dibohongi
Satu, dua, tiga, mending turun saja.

Diungkapkan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), puluhan ribu buruh terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor, yakni ritel, garmen, pertambangan, dan industri keramik sebagai dampak dari penurunan daya beli masyarakat.

Oleh karena itu, yang seharusnya dilakukan Pemerintah adalah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong daya beli dan industri guna mengatasi darurat PHK.

Said Iqbal mengatakan, pelemahan daya beli masyarakat berimbas pada penurunan penjualan industri ritel, garmen dan sepatu, industri keramik, maupun pertambangan. Bisnis perusahaan yang terganggu mengakibatkan maraknya PHK.

“Ini sudah darurat PHK, karena puluhan ribu buruh sudah kena PHK. Itu data periode Januari sampai awal Juni ini,” tegasnya.

Lebih jauh, katanya, data puluhan ribu buruh yang menjadi korban PHK, paling banyak berasal dari industri ritel, seperti 7-Eleven yang telah menutup seluruh gerainya dan merumahkan sekitar 6 ribu pekerja.

“Toko-toko ritel siap-siap sudah Senin-Kamis karena pada mengurangi karyawan. Kalau ritel sudah mulai tutup bahaya, karena daya beli melemah dan butuh regulasi untuk menyelamatkan PHK,” ujarnya.

Sementara di industri garmen, tekstil, dan sepatu, Said menjelaskan namanya pemutihan. Istilah untuk PHK juga, tetapi seperti penawaran pensiun dengan pesangon satu kali gaji untuk buruh yang sudah bekerja puluhan tahun.

“Itu sudah masuk PHK, tapi tidak diekspos. Buruh pasti mau, kalau tidak di PHK. Sudah terjadi di Tangerang, Sumedang, Purwakarta, Deli Serdang, dan lainnya,” ujarnya.

Belum lagi buruh lain di Pabrik Keramik di daerah Bogor, Jawa Timur ikut menjadi korban PHK karena perusahaan tak kuat lagi menanggung harga gas industri yang terlampau mahal. Juga PHK di sektor pertambangan, seperti PT Freeport Indonesia dan PT Smelting.