Surabaya KPOnline (24/11/2015)
Hari ini adalah hari pertama Mogok Nasional,aksi serentak yang digelar di 22 Provinsi ini akhirnya terjadi,namun tidak sesuai apa yang di perkirakan karena sebelumnya dalam Rapat Akbar Gerakan Buruh Indonesia di Gedung Tenis Indoor Sidoarjo beberapa Serikat sepakat untuk melakukan aksi Mogok Nasional namun kenyataanya hari ini yang terlihat turun memenuhi jalanan kota Surabaya hanyalah FSPMI dan KASBI.
Untuk FSPMI, aksi dilakukan di Gedung Negara Grahadi yang diikuti oleh FSPMI Jawa Timur dengan massa aksi sekitar 5000 massa aksi.
Untuk Massa aksi dari pasuruan,Mojokerto dan Sidoarjo bertemu di titik kumpul jalan A Yani Surabaya tepatnya di depan Carefour ,sepereti biasa mereka berkumpul lalu bergerak menuju Grahadi bersama sama.
Sedangkan massa aksi Surabaya bergerak dari Titik kumpul di Kawasan Industri Berbek menuju Grahadi dengan melakukan aksi Longmarch,khusus untuk FSPMI Surabaya sendiri diikuti oleh sekitar 2000 massa karena hari ini mereka benar benar all out untuk menyukseskan Mogok Nasional.Ada 13 PUK yang hari ini tidak melakukan proses produksi di pabrik masing masing.
Longmarch sendiri dilalui dengan rute sejauh 14 KM,yang luar biasa adalah massa aksi ini tidak hanya di dominasi kaum pria dengan usia muda namun ju ga diikuti oleh para wanita setengah baya ,dibawah terik matahari yang sangat menyengat,begitu panasnya hari ini bahkan aspal yang biasanya keras terasa lentur akibat panas matahari.
Dalam perjalanan aksi yang dipimpin langsung oleh KC Surabaya Doni Ariyanto ini menjadi pusat perhatian masyarakat di sepanjang perjalanan, karena barisan longmarch ini sangat tertata rapi dan mengingat 2000 massa yang melakukan aksi jalan kaki ini maka panjang barisan ada sekitar 5 KM tanpa ada putusnya.
Pukul 14.00 Wib Massa Gabungan 4 daerah ring satu Jawa Timur sudah sampai terlebih dahulu di Grahadi yang sebelumnya juga melakukan longmarch namun dengan jarak dekat sebelum masuk Grahadi.namun setelah melakukan Orasi dan perwakilan buruh masuk keruang audensi,praktis massa hanya duduk di sekitar mobil komando untuk menunggu hasil audensi.
Namun ketika waktu menunjukkan pukul 16.15 wib ,perhatian massa aksi 4 daerah tersebut tertuju pada barisan longmarch FSPMI Surabaya yang mulai datang di depan Grahadi,bahkan aparat kepolisian pun terlihat takjub atas satu komandonya FSPMI SURABAYA dalam melakukan aksi longmarch.
Dengan hanya dibatasi seutas tali ,massa sangat terlihat rapi ,mencerminkan mereka adalah massa aksi yang terdidik dan menjaga agar tidak ada provokator masuk yang bisa berakibat anarkis.
Dan tidak seperti massa aksi aksi dari daerah lain yang ketika tiba di depan grahadi lebih memilih berteduh di bawah pohon,massa FSPMI Surabaya tetap di area mobil Komando.terlihat sekali buruh dari daerah lain sangat kagum atas apa yang di perlihatkan anggota FSPMI Surabaya ini.
Aksi buruh surabaya ini sungguh menghidupkan dan menyemarakkan Mogok Nasional tahun ini,semua mata memandang pada kekompakan mereka .
Tidak berapa lama para perwakilan buruh yang melakukan audensi terlihat keluar dan menjelaskan hasil pertemuan dengan pihak pemerintah Jawa Timur yang di wakili KadisnakerProv Soekardo .Sekjen DPW FSPMI Jawa Timur Jazuli menjelaskan bahwa angka nominal kenaikan umk yang sudah di tanda tangani Gubernur patut dipertanyakan karena bila melihat ketentuan di pergub no 68 maka nominal seharusnya adalah Rp 3,15 juta bukannya Rp 3,04 juta.
Secara lengkap hasi aksi hari ini adalah sebagai berikut :
- Meminta revisi Pergub 68 karena penghitungan umk yg tidak jelas hanya berdasarkan inflasi sebesar 0,09%.
- Keluarkan surat edaran untuk penentuan Upah Minimum Sektoral kepada seluruh bupati dan dinas tenaga kerja.
- Segera sahkan Perda perlindungan ketenagakerjaan jawa timur.
- Rekomendasi ke pemerintah pusat untuk mencabut PP 78.
- Klarifikasi mengenai diskriminasi serikat (tukang demo dan profokator) dan pernyataan dari pemerintah/dinas yg tanpa data. (Katanya ada 10.000 perusahaan menolak umk 2016)
Jazuli juga mengancam jika pemerintah tidak serius dalam menanggapi tuntutan hari ini maka buruh akan terus turun kejalan dalam 3 hari kedepan.
Mendengar penjelasan ini massa pun berteriak “siap untuk terus melawan”,dan setelah di perjelas oleh Doni Ariyanto maka aksi pun diakhiri.
Semua massa aksi dari daerah luar Surabaya kembali dengan kendaraan masing masing,namun berbeda dengan massa surabaya ,mereka kembali lagi melakukan longmarch dengan aksi melepas bertelanjang dada bagi anggota pria.
(Tim Media Jatim)
