Mimpi Buruh PT Sanken Indonesia Terwujud Berkat Omah Buruh

Bekasi, KPonline – Saat itu sedang gencar-gencarnya FSPMI melakukan grebek pabrik. Dengan issue utamanya, yaitu Hostum, atau Hapus Outsourcing dan Tolak upah murah. Kemacetan terjadi dimana-mana, karena aksi unjuk Rrsa para buruh setiap hari dilakukan.

Hanya berbekal informasi yang tersebar lewat sms dari teman yang kebetulan bekerja ditempat yang dilalui para peserta aksi unjuk rasa Grebek Pabrik, semua bergerak.

Bacaan Lainnya

Karena waktu itu saya adalah bekerja sebagai buruh magang PT. Fuji Bijak Prestasi yang ditempatkan di kawasan MM2100 yaitu PT Sanken Indonesia, maka saya penasaran adanya aksi Hostum yang katanya bisa merubah seorang Pekerja Oursourching dan magang bisa menjadi karyawan tetap.

Rasa penasaran itu semakin besar ketika mendengar disebuah perusahaan garment besar ada aksi unjuk rasa menuntut perubahan status outsourcing menjadi karyawan tetap yang dipimpin oleh seorang pekerja Outsourcing. Aksi tersebut berhasil merubah status menjadi Karyawan Tetap. Maka dalam pikiran saya ” Mereka saja bisa, kenapa saya tidak ”

Tidak mau berlarut larut saya berdiskusi dengan sesama pekerja magang yang bekerja dalam satu bagian, sebut saja Muh Ri dan Titin PA. Setelah berdiskusi panjang kali lebar, akhirnya mendapatkan pemikiran yang sama yaitu kita harus bergerak dalam arti menyebarkan menyebarkan pemikiran kita.

Tanpa menunggu lama, saya dan teman teman mengajak kawan kawan sesama pekerja magang dibagian bagian lain secara diam-diam. Karena ada rasa khawatir jika nanti diketahui pihak management malah kita yang kena PHK atau dipecat. Apalagi, selama waktu magang dari tahun 2009 sampai 2012 tercatat ada 2 kali pemecatan masal kepada pekerja magang secara tiba-tiba dengan alasan yang pertama yaitu di Jepang terjadi Tsunami besar dan alasan pemecatan yang kedua yaitu karena di Thailand sedang dilanda banjir, tanpa mendapatkan apa apa bisa disebut kita berhenti bekerja secara mendadaj dengan tangan kosong.

Dengan bergerak secara diam-diam dalam waktu seminggu, kami bisa meyakinkan lebih dari 20 orang. Maka ini langkah harus terus berjalan, kita sepakat orang orang ini kita ajak ke Omah buruh dengan tujuan agar kita bisa mendapatkan pencerahan atau arahan perjalanan kedepan.

Omah buruh adalah sebuah tempat persinggahan para aktivis yang mau mendirikan serikat pekerja, yaitu FSPMI.

Waktu itu saya dan kawan-kawan tidak tahu mau apa ketika datang ke omah buruh, karena tidak ada pengalaman dan wawasan dengan serikat pekerja. Dari pada nanti membuat kecewa kawan yang lain, maka sebelum mengajak banyak orang ke Omah buruh saya putuskan datang terlebih dulu untuk mengetahui arahan dari orang yang lebih berpengalaman di dunia perserikatan pekerja.

Sesampai di Omah buruh, saya ketemu salah satu pimpinan serikat pekerja sektor elektronik elektrik atau SPEE FSPMI, yaitu Herveen dari PT Omron Manufakturing.

Setelah banyak diskusi dengan bung Herveen, kami merasa cukup maka kita putuskan pulang, ternyata di Omah buruh kami bertemu seorang karyawan tetap dari PT Sanken Indonesia, yaitu Yusa Wredyansah yang ternyata dia juga ada keinginan membentuk serikat Pekerja di PT Sanken Indonesia.

Dengan begitu, ada angin segar yang menghembuskan di perjuangan untuk perubahan. Dengan banyak berbincang dengan Bung Yusa, dan meyakinkan kita untuk terus melangkah, maka keesokan harinya saya pastikan teman teman akan hadir di Omah buruh.

Itulah awal perjuangan Serikat Pekerja di PT Sanken Indonesia, yang dimulai dari para pekerja magang yang ingin merubah nasib menjadi karyawan tetap.

Berkat omah buruh, mimpi pekerja magang PT Sanken Indonesia untuk diangkat menjadi karyawan tetap terwujud.

Penulis, Dedy Supriyanto. PUK SPEE FSPMI PT. Sanken Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *