Menyakitkan, BBM Premium Mulai Hilang Dari Peredaran

Jakarta,KPonline – Tahukah Anda ? Bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa daerah mulai hilang dari peredaran.

Penelusuran Reporter Media Perdjoeangan pada beberapa SPBU di wilayah Bekasi serta Jakarta Timur, BBM tipe premium sudah tidak tercantum di papan harga.

Bacaan Lainnya

Selang bensin berwarna kuning (nozzle) yang umum mengucurkan Premium telah lenyap dari beberapa dispenser. Dispenser-dispenser di SPBU Jalan Perjuangan, Lingkar Bekasi Utara saat ini tinggal sediakan BBM jenis Pertalite (RON 90) serta Pertamax yang berkadar oktan di atasnya.

Ternyata, secara berkala, Premium memang akan hilang dari peredaran. Sebab, pemerintah memiliki pemetaan untuk menyediakan BBM yang sesuai dengan standar Euro IV.

“Premium ini tidak memenuhi standar Euro IV,” kata Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmadja Puja, di Jakarta.

Apapun alasan yang disampaikan oleh pemerintah, hal ini sangat lah menyakitkan bagi banyak kalangan. Khususnya kelas buruh, yang masih membutuhkan BBM jenis premium sebagai alternatif bahan bakar kendaraan disaat melambungnya kenaikan harga barang pokok, TDL, biaya STNK, dll.

Terlebih dengan kenaikan Upah Minimum yang tidak maksimal di hampir seluruh wilayah Indonesia . Dipatok kisaran 8,25% oleh pemerintah dengan adanya PP No. 78/2015.

Sangat memberatkan bagi buruh yang berpenghasilan pas pasan, tapi di sisi lain dipaksakan mengikuti keinginan pemerintah menaikkan harga kebutuhan pokok, serta biaya hajat hidup orang banyak.

Akan sangat kesulitan bagi buruh untuk mencukupi biaya tranportasi, bila dipaksakan menggunakan BBM di atas premium yang memiliki selisih harga cukup lumayan per liternya. Sementara pemerintah belum mampu menyediakan transportasi murah untuk aktivitas buruh sehari hari.

Kaum buruh dan masyarakat kelas bawah yang selalu menjadi korban kebijakan ekonomi pemerintah yang tidak pro kepada rakyat.

“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” tinggal lah cerita.

(Jim)

Pos terkait