Bekasi, KPonline – Lelaki paruh baya itu berlari-lari kecil menghampiri Calon Bupati Bekasi, Obon Tabroni yang bersilaturahmi di sebuah kampung di ujung Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Dia, lelaki itu, memeluk bang Obon dan menangis. Demikian diceritakan relawan Obon Tabroni, Adhie Bahtiar.
Pelukan yang erat. Dekat. Seperti pelukan seorang ayah yang menunggu kedatangan anaknya yang dirindukan kedatangannya.
Pak Ito, demikian kami memanggilnya. Memiliki 4 orang anak yang sampai saat ini hanya bekerja serabutan, karena sulitnya mencari pekerjaan yang layak di tanah kelahirannya sendiri: Bekasi.
Dia mengaku kenal dengan bang Obon hanya melalui poster dan baner yang terpampang di sudut perkampungannya. Dia terharu. Baru kali ini seorang Calon Bupati yang akan memimpin Bekasi datang berkunjung untuk melihat langsung kondisi nyata. Hal yang lebih utama, dia mau berinteraksi dengan masyarakat di bawah. Apalagi kampung kelahirannya jauh dari pusat kota yang biasanya di setiap hajat pilkada hanya poster dan baner calon yang menemui warganya.
Ketika cerita ini diunggah oleh Adhie Bachtiar di media sosial, mendapatkan tanggapan luas dari netizen.
“Dengan turun langsung interaksi dengan masyarakat dan sambutan hangat dari warga, itu sudah bisa membuktikan cinta juga rindunya akan kehadiran sosok pemimpin idaman, yang bisa mewujudkan dan membuktikan impian mereka tuk Bekasi Baik dan Benar. Salam tiga jari. Obama yess,” komentar Adam Nurbani.
Ada banyak tanggapan lain. Pada intinya menegaskan, bahwa Obon Tabroni adalah pemimpin yang merakyat. Dia bukan pemimpin yang elitis. Tidak salah jika ada ratusan ribuan orang memberikan dukungannya untuk maju sebagai Calon Bupati Bekasi dari jalur independen. Juga terlihat betapa besarnya dukungan masayarakat yang merindukan perubahan. Merindukan Bekasi menjadi baik dan benar.
“Harapan itu ada pada Obon Tabroni – Bambang Sumaryono,” kata Adhie. (Red)
