Bekasi, KPonline – Mengapa Obon dan Bambang menyerahkan dukungan ke KPUD Bekasi dengan mengendarai forklift, lengkap dengan helm warna kuning layaknya buruh?
“Biar saya selalu ingat bahwa saya berasal dari buruh. Bahwa saya dari kalangan masyarakat kecil. Selain itu, biar saya selalu ingat juga kalau nanti lolos dan terpilih, bahwa amanah menjadi pemimpin itu untuk bekerja,” jawab Obon, disela-sela acara.
Bisa jadi, ada yang beranggapan apa yang dilakukan Obon – Bambang sekedar pencitraan. Tetapi jika melihat bagaimana sosok Obon Tabroni, salah besar jika forklift dilekatkan sekedar sebagai pencitraan. Faktanya, Obon berasal dari buruh, dari kalangan masyarakat kecil. Dia juga seorang pekerja keras.
Sejauh ini, Obon sudah mengunjungi hampir seluruh pelosok Bekasi. Dia bertemu dengan petani yang mengeluhkan soal kesulitan mendapatkan air. Padahal, bagi petani, air adalah kehidupan. Bertemu nelayan yang semakin sulit mendapat tangkapan. Bertemu dengan pedagang kecil di pelosok-pelosok desa yang terengah-engah, kalah bersaing, akibat serbuan waralaba seperti alfamart dan indomart. Dia juga mendengarkan harapan dari pelajar, mahasiswa, buruh, dan tokoh ulama. Mereka semua memiliki kerinduan yang sama, untuk melihat Bekasi menjadi lebih baik lagi.
Bagi Obon, semua itu semakin menguatkan semangatnya untuk memperbaiki Bekasi. Dia berjanji akan bekerja sebaik-baiknya untuk membangun Bekasi. Sebab, bagi Obon, disetiap KTP ada harapan masyarakat. Ada janji yang harus ditunaikan. (*)
