Mengenang Saat-saat Pertama, Setelah 12 Tahun Menjadi Anggota Serikat Pekerja

Bekasi, KPonline – Matahari pagi yang terbit pada tanggal 5 Oktober 2005, memberikan semangat dan harapan baru bagi saya. Selain karena saat itu hari pertama di bulan Ramadhan, hari itu juga menjadi hari pertama saya masuk bekerja di sebuah perusahaan yang terletak di Kawasan EJIP. Itu juga menjadi saat-saat pertama saya mengenal serikat pekerja.

Sesuai dengan prosedur yang sudah ada di perusahaan tersebut, setiap pekerja yang baru diterima akan diberikan training kurang lebih 10 hari tentang hal-hal yang perlu diketahui dan di lakukan dalam dunia kerja, seperti masalah kedisplinan, menjaga safety saat bekerja, cara menggunakan alat ukur maupun mengoperasikan mesin.

Bacaan Lainnya

Selain itu, kami juga mendapatkan pembekalan mengenai PKB. Apa itu PKB? Ini bukan nama salah satu partai politik, lho yaa. Tetapi singkatan dari Perjanjian Kerja Bersama.

Terus terang, saya sendiri juga memang baru mengetahuinya. Sebagai lulusan SMK yang baru saja lulus di tahun tersebut, saya baru mendengarnya. Menurut trainer, PKB adalah hasil kesepakatan antara Perusahaan dengan perwakilan pekerja di perusahaan yang disebut Serikat Pekerja.

Nah lho, apa lagi serikat pekerja? Pertanyaan inilah yang terlintas pertanyaan kembali dalam hati saya. Karena memang yang memberikan training PKB tersebut adalah perwakilan dari Serikat Pekerja langsung, maka di situpun dijelaskan secara singkat apa itu Serikat Pekerja.

Ternyata, Serikat Pekerja adalah merupakan sebuah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja secara bebas,terbuka dan mandiri yang bertujuan untuk membela dan melindungi hak-hak pekerja serta memperjuangkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.

Karena hari itu memang fokus untuk pembahasan PKB, maka di selesaikan dulu tentang semua pasal-pasal yang tercantum dalam PKB tersebut. Di dalamnya juga dijelaskan apa –apa saja yang memang menjadi kewajiban maupun hak-hak sebagai pekerja.

Setelah semua pasal yang ada di PKB disampaikan, di akhir sesi memang sudah menjadi agenda dari pengurus Serikat Pekerja bahwa ada pembagian formulir pendaftaran untuk menjadi anggota Serikat Pekerja di perusahaan. Karena hampir semua peserta training pekerja baru sebanyak 34 orang termasuk saya tidak ada yang bertanya tentang formulir tersebut, saya pun lansung mengisi formulir pendaftaran tersebut.

Singkat cerita, dua minggu pun berlalu. Training sudah selesai. Setelah itu dari 34 orang pekerja baru termasuk saya mulai diserahkan kepada Kepala bagian produksi untuk diberikan job atau pekerjaan sesuai bagiannya masing-masing.

Saya mulai mengenal kawan-kawan pekerja yang sudah lebih dulu masuk dari saya terkadang ada sedikit obrolan tentang Serikat Pekerja. Entah itu mengenai pasal-pasal yang ada di PKB ataupun pendidikan yang di adakan serta ada juga aksi atau saat itu yang lebih dikenal dengan nama demo.

Tidak dapat di pungkiri bahwa pekerja tidak akan jauh berbicara tentang upah dan itu sudah di jelaskan juga dalam pasal yang ada di PKB. Selain agenda memberikan training PKB dan merekrut menjadi anggota kepada pekerja yang baru masuk, Serikat Pekerja juga mengagendakan Pendidikan Dasar Anggota mengenai Serikat Pekerja lebih lanjut. Saya pun berkesempatan untuk mengikuti Pendidikan Dasar Anggota tersebut bersama kawan-kawan lainnya.

Bukan hanya pengertian dari Serikat Pekerja saja yang di sampaikan, melainkan masih ada beberapa materi lagi seputar Serikat Pekerja, seperti Hak-Hak Dasar anggota Serikat Pekerja, Sejarah Serikat Pekerja FSPMI maupun perusahaan, keluh kesah dan lainnya.

Serikat pekerja yang saya ikuti ini bernama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, disingkat FSPMI.

Sampai dengan saat ini, sudah kurang lebih 12 tahun saya menjadi pekerja dan anggota serikat pekerja. Setidaknya saya menjadi bagian dalam perjuangan untuk diri sendiri sebagai pekerja maupun keluarga serta untuk perjuangan pekerja-pekerja lainnya serta perbaikan perbaikan untuk generasi-generasi pekerja berikutnya. Semoga semakin banyak pekerja yang mengetahui apa itu Serikat Pekerja, maka semakin kuat perjuangan yang di lakukan untuk memperjuangkan kepentingan, kesejahteraan pekerja dan keluarganya.

“Bukan tentang banyak atau sedikit kontribusi kita sebagai anggota Serikat Pekerja, setidaknya kita sudah menjadi bagian dari sebuah perjuangan untuk menjadikan organisasi Serikat Pekerja semakin kuat untuk masa mendatang.”

Salam Solidaritas.

==========
Tulisan ini merupakan hasil praktek pelatihan menulis yang diselenggarakan PUK SPAMK FSPMI PT Musashi di Training Center FSPMI, dimana Zakaria Putra menjadi salah satu peserta. Jika organisasi (PUK/PC/KC) di wilayah anda membutuhkan jasa pelatihan menulis, hubungi redaksi KPonline pada email: koranperdjoeangan@gmail.com. KKami akan dengan senang hati untuk berbagi dan belajar bersama. Baca juga tulisan menarik lainnya dari Peserta Pelatihan Menulis.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *