Mencintai FSPMI

Bekasi, KPonline – Saya masih mengingatnya. Saat itu tanggal 13 September 2012. Di perusahaan tempat saya bekerja, PT. Sanken Indonesia, lebih dari 300 orang pekerja magang diangkat menjadi karyawan tetap.

Sebelumnya, tanggal 31 Agustus 2012, lebih dari 400 orang pekerja outsourcing sudah diangkat menjadi karyawan tetap.

Hal itu terjadi, salah satunya karena upaya yang dilakukan PUK SPEE FSPMI PT. Sanken Indonesia.

Saya tidak bisa melupakan saat-saat yang membahagiakan itu. Tentu saja, saya merasa beruntung. Karena ini menyangkut masa depan dan adanya kepastian, sesuatu yang diharapkan banyak pekerja, menjadi karyawan tetap.

Sebagai bentuk rasa syukur, banyak diantara kami yang melakukan acara syukuran. Mengundang tetangga sekitar supaya ikut merasakan kebahagiaan.

Tetapi yang ingin saya garis bawahi adalah, implementasi dari rasa syukur itu mustinya adalah dengan ikut berpartisipasi dan aktif di serikat pekerja yang telah berperan dan berjasa merubah masa depan yang suram, dari pekerja outsourcing dan magang menjadi pekerja tetap.

Aktif di serikat pekerja menurut saya adalah bentuk mengungkapkan rasa terima kasih secara nyata dan bertanggung jawab atas apa yang telah diterima di masa lampau. Apalagi tantangan di serikat pekerja, khususnya FSPMI kedepan semakin berat.

FSPMI tidak hanya berhubungan dengan kesejahteraan anggota, namun berupaya menjadi motor pergerakan rakyat Indonesia.

Sebagai contoh. Ketika FSPMI berjuang jaminan pension, maka semua buruh merasakan hasilnya. Ketika FSPMI berjuang upah layak, semua buruh merasakan manfaatnya. Pun begitu ketika FSPMI memperjuangkan Jaminan Kesehatan Nasional, tentu seluruh rakyat Indonesia akan merasakan hasil dari jerih payah tersebut.

Sebagai anggota FSPMI, saya merasa bangga menjadi bagian butiran debu yang bermanfaat buat rakyat penghuni Negeri ini.

Saya menulis ini dengan maksud untuk mengungkapkan rasa cinta saya pada FSPMI. Rasa bangga saya bisa menjadi bagian dari FSPMI. Tentu saja, kebangaan itu diwujudkan dengan lebih aktif lagi dalam serikat pekerja.

Tentu saja saya mengerti, tidak semua orang merasakan apa yang saya rasakan. Jika ada kesulitan yang kita hadapi dalam berserikat, percayalah, itu bagian dari perjuangan yang harus kita lewati. Dengan kesulitan itu, justru akan menjadikan kita lebih kuat.

Salam dari pekerja magang yang menjadi pekerja tetap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *