Ketika Ahok Tak Bernyali, Obon Tabroni Justru Percaya Diri

Jpeg

Obon bukan Ahok. Meskipun demikian, keduanya punya kesamaan. Sama-sama hendak maju dalam pilkada 2017 melalui jalur independen. Bedanya, Ahok yang kini menduduki posisi sebagai Gubernur DKI Jakarta kembali maju sebagai Gubernur, sedangkan Obon maju di Bekasi untuk menjadi Bupati.

Jika Ahok punya Teman Ahok yang diklaim berbasis relawan tanpa bayaran. Obon juga mendapat dukungan kuat dari relawan, yang tentu saja, bukan bayaran.

Bacaan Lainnya

Belakangan kita tahu, Ahok seperti menjilat ludah sendiri. Dia menanggalkan independen. Itu cara yang pragmatis, mengingat independen adalah jalan yang sulit.

Menanggapi hal itu, Obon Tabroni dalam akun media sosial miliknya menulis: Saya pernah diskusi dengan seorang konsultan politik ternama, saya tanya kenapa calon Independen banyak kalah? Jawabnya, independen itu jalan yang sulit. Juga team Independen merasa menang setelah lolos dari verifikasi, padahal itu adalah awal pertarungan sesungguhnya. Selain itu, jarang ada calon Independen yang sejak awal memilih Independen sampai seterusnya. Mereka menjadikan Independen sebagai alat untuk menaikkan posisi tawar untuk pindah ke partai.

Insya Allah saya akan tetap berkomitmen pada jalur yang sulit ini. Meskipun ada beberapa partai yang mengajak bergabung, saya tidak akan menghianati ribuan relawan yang berkomitmen dan hari demi hari dengan tekun mengumpulkan KTP.

Saya tahu di tiap lembar KTP yang di kumpulkan ada harapan masyarakat. Ada tetes keringat dan air mata ribuan relawan. Saya tidak mau menghianati mereka.

Bagi saya menang sangat penting, tetapi tidak kalah penting adalah komitmen serta konsistensi dalam proses menuju kemenangan itu.”

Relawan Obon Tabroni - Bambang Sumaryono sedang melakukan entry data KTP dukungan untuk maju sebagai calon independen. (Foto: Nur Arie)
Relawan Obon Tabroni – Bambang Sumaryono sedang melakukan entry data KTP dukungan untuk maju sebagai calon independen. Suasana seperti ini terlihat hampir setiap hari. (Foto: Nur Arie)

Satu hal yang pasti, suatu kebanggaan bisa bersama-sama dengan Obon untuk memperbaiki Bekasi. Keteguhan sikapnya menjelaskan siapa dirinya.  Pria ini memiliki integritas. Berkepribadian. Tidak mencla-mencle, dan berpihak kepada rakyat.

Berpasangan dengan Bambang Sumaryono, Obon Tabroni akan mendaftarkan pencalonannya ke KPUD Bekasi pada tanggal 7 Agustus 2016. Setelah itu proses verifikasi dukungan akan dilakukan. Ini sekaligus mengakhiri drama tentang kemungkinan Obon dipinang oleh kandidat lain, yang jika itu terjadi, Obon tidak perlu mengumpukan ratusan ribu KTP.

Ini semacam keteguhan sikap. Penuh percaya diri dalam upayanya untuk memenangkan kehendak rakyat yang menghendakinya maju secara independen. Bukan malah berkhianat.

Jika dalam prosesnya saja sudah berkhianat, bagaimana jika sudah berkuasa?

Dalam acara Silaturahmi dan Jamuan Makan Siang bersama Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono, Kamis (28/7), komitment itu kembali ditegaskan. Hadir dalam acara itu ratusan relawan dan jajaran FSPMI. Mereka berjanji untuk memenangkan Obon Tabroni dengan memberikan: pikiran – tenaga – dana.

Meski dikenal sebagai pemimpin buruh, tetapi Obon mampu merangkul semua kalangan. Terbukti, dukungan terhadapnya juga datang dari petani, pedagang, pemuda, perempuan, seniman, akademisi, dan tokoh masyarakat. Jika selama ini Obon berjuang agar pemerintah memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, kini dia berikhtiar untuk mewujudkannya. Pasti bisa. (*) #pilkadabekasi2017

Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono. Harapan baru masyarakat Bekasi. (Foto: Agung/Brada)
Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono. Harapan baru masyarakat Bekasi. (Foto: Agung/Brada)

Pos terkait