Kembali Ke Masyarakat, Mari Rayakan Idul Qurban

Ketika organisasi ini menjadi besar dan semakin besar, ada sebuah kebanggaan di dalam hati karena bisa menjadi bagian terkecil dari organisasi serikat pekerja ini. Aktivitas demi aktivitas seolah menyita waktu kita baik sebagai pekerja maupun perangkat organisasi. Rapat, konsolidasi, aksi, pendidikan tak ada habisnya mengisi hari hari kita.
Mungkin bagi seorang aktivis sejati panggilan hati lebih kuat dari segalanya untuk organisasi, sampai tak terhitung lagi entah berapa banyak energi kita tersisa untuk organisasi ini. Dan mungkin tak sempat berinterasi dengan masyarakat disekitar rumah kita.

Tapi ingatlah, esok hari adalah tanggal 10 Zulhijah 1438H (1 September 2017) tepat sebagai Hari Raya Idul Adha, hari besar bagi umat Islam yang biasa disebut dengan Idul Qurban atau Lebaran Haji. Mari sejenak kita berhenti dari aktivitas organisasi, mari berpartisipasi untuk menegakkan ibadah penyembelihan hewan qurban seiring dengan datangnya Idul Adha. Ibadah penyembelihan hewan qurban, menyambung silaturrahim sesama umat agar dapat merasakan suasana hidup bersama dan saling berbagi di saat suka dan duka di tengah masyarakat. Mari membangun persatuan sesama umat dan mempereratnya dengan saling peduli dan berbagi menjadi sebuah keniscayaan yang harus terbangun dalam sistem sosial masyarakat madani, yaitu masyarakat saling membantu, saling menolong, saling menjamin (takaful) agar kehidupan bersama dapat terjalin dengan baik dan penuh kasih sayang antara yang berharta dan yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Sebab hidup ini belum tentu dapat menjamin masa depan kita selalu berada di atas. Panas terik, teduh, adem selalu silih berganti menerpa kehidupan. Menghadapi suasana nasib tersebut kita harus pandai memetik pelajaran yang akan berguna untuk mengatasi masa-masa kesulitan sebagaimana firman Allah.

“…Kami pergilirkan di antara manusia (masa kejayaan dan kehancuran itu agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’ dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Ali Imran, 3: 140)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *