Jakarta, KPonline – Persidangan 26 aktivis di PN Jakarta Pusat, Senin (21/3/2016) seperti menjadi ajang konsolidasi gerakan. Berbagai element serikat buruh hadir untuk memberikan solidaritas. Mulai dari KSPI, KP KPBI, KSPSI, FSPASI, SBSI, KASBI dan beberapa serikat lain. Di luar itu, ada element mahasiswa. Juga nampak kawan dari WALHI dan Migrant Care.
Beberapa tokoh, seperti Jaya Suprana juga terlihat berada di ruang sidang. Begitu juga dengan calon Bupati Bekasi Obon Tabroni. Tokoh muda ini ikut mendampingi para terdakwa, sebagai bentuk dukungan.
Ketua Umum KASBI Nining Elitos sempat naik ke atas mobil komando dan menyampaikan orasi. Meskipun tidak ada anggotanya yang menjadi bagian dari 26 terdakwa, tetapi KASBI merasa terpanggil untuk bersolidaritas. Baginya, kriminalisasi adalah ancaman bagi semua. Semacam cara untuk membungkam gerakan rakyat. Karena itu, menjadi tanggungjawab bersama untuk melawan semua ini.
Kesungguhan untuk melakukam pembelaan atas kasus ini juga ditunjukkan LBH Jakarta. Bahkan di hari persidangan, mereka tutup kantor. Semua personil yang ada datang ke PN Jakpus untuk membela 2 orang pengacara publiknya yang juga dijadikan terdakwa, bersama 23 orang buruh dan seorang mahasiswa.
Dukungan terhadap kasus ini pun dengan cepat meluas. Di berbagai daerah mahasiswa mengadakan aksi solidaritas. Seruan agar “pengadilan sesat” ini dihentikan disuarakan banyak element.
Tidak berlebihan jika kita menjadikan ini sebagai konsolidasi gerakan. Gerakan Buruh Indonesia (GBI), telah menyatakan komitmennya untuk menjadikan setiap persidangan sebagai panggung perlawanan. Komitment itu mesti ditunjukkan. Diperlihatkan.
Kami menunggu kehadiran kawan-kawan pada hari Senin yang akan datang. (*)
