Mojokerto,KPOnline – Dugaan penghalang-halangan serikat pekerja atau Union Busting kembali terjadi di Mojokerto, tepatnya di PT. GLOBAL CARTON yang berlokasi di kawasan NIP. Ngoro – Mojokerto dengan sengaja telah terindikasi melakukan penghalang-halangan pembentukan dan kepengurusan serikat pekerja yang telah berdiri di dalam perusahaan tersebut.
Minuk Lestari, ketua PUK PT.Global Carton yang tergabung dalam Serikat pekerja Aneka Industri di FSPMI mengatakan dalam keterangan persnya.
Sejak tahun 2009 para buruh bekerja tanpa ada Serikat Pekerja, tepat nya baru 15 Mei 2016 mereka mendirikan Serikat Pekerja dengan 12 Pengurus & beranggotakan 40 orang pekerja. Namun perusahaan tidak menerima dan tiba-tiba melakukan PHK terhadap 50 orang pekerjanya. Mereka semua di PHK tanpa alasan yang tepat. Padahal mereka telah bekerja sejak tahun 2009. Ironisnya Ketua PUK PT.Global Carton Minuk Lestari yang sebelum berserikat di posisi bekerja dengan jabatan Staf dan kini di mutasi ke bagian produksi lapangan dengan jabatan operator. Demikian juga beberapa anggota yang awalnya di posisi Satpam di mutasi ke produksi.
Dalam mogok kerja ini tuntutan kawan kawan adalah:
1. Pekerjakan kembali 8 pengurus dan anggota PUK yang di PHK
2. Bayar urah selama d larang bekerja
3. Angkat seluruh anggota fspmi sbg pekerja PKWTT
4. Stop intimidasi penghalang halangan berserikat
Dari kronologi Mogok kerja sebelumnya PUK sudah melalui prosedur sesuai peraturan Ketenagakerjaan. PUK sudah menyampaikan di awal pengajuan Surat Bipartit 1 namun tidak ditanggapi oleh manajemen. Kemudian mereka melayangkan Surat Bipatrit ke 2 namun juga tidak ditanggapi serius. Akhirnya Puk membuat surat pelimpahan penanganan perkara ke PC SPAI FSPMI MOJOKERTO.
Ketika ditindak lanjuti dengan surat somasi nyatanya tidak ada respon juga bahkan sampai surat pemberitahuan mogok kerja. Dengan melalui dinas tenagakerja Kab. Mojokerto PC SPAI FSPMI memaksa untuk di lakukan pemerksaan pelanggaran di perusahaan PT.Global Carton dan saat ini sedang berlangsung pameriksaan di dalam perusahaan.
Banyaknya aparat dan preman yang menjaga lokasi perusahaan sangat disayangkan oleh para pekerja. Bukan hanya menjaga namun mereka sengaja melakukan intimidasi dan pengusiran terhadap massa aksi yang sedang melakukan mogok kerja. Apalagi bukannya menerima perwakilan pekerja, pihak manjemen malah mulai hari memasukkan pekerja baru melalui outshourching untuk mengganti rekan2 yang di PHK.
Meskipun begitu seluruh peserta mogok kerja masih menunggu hasil pemeriksaan dengan kondusif dan tidak terpancing profokasi preman. Perlahan namun pasti, sedikit demi sedikit rekan-rekan FSPMI Mojokerto mulai berdatangan memberikan dukungan dan bantuan kepada kawan kawan yang sedang mogok kerja.
Akankah menjadi sejarah tertindasnya kaum pekerja? ataukah sengaja memancing permasalahan ditengah keruwetan ini? Yang pasti, saat ini kaum pekerja buruh tengah dibayangi intimidasi, diskriminasi, kriminalisasi bahkan tindakan represif. Bisa jadi selanjutnya adalah serikat anda..
