Indahnya Kebersamaan di Tenda Perjuangan

Bogor, KPonline – Sudah 2 bulan lebih anggota PUK SPAMK FSPMI PT. Adi Wira Plastik berjuang menuntut kenaikan upah tahun 2017 yang belum juga selesai hingga saat ini. Begitu pula tenda perjuangan yang masih berdiri kokoh dengan gagahnya menantang arogansi korporasi.

Dengan kekompakan seluruh komponen yang ada, struktur PUK, pengurus Pleno dan kawan kawan pengurus struktural Garda Metal yang membuat tenda perjuangan tidak pernah sepi selama hampir full 24 jam.

Hal ini karena adanya jadwal piket untuk menjaga tenda perjuangan. Dan juga ditambah lagi dukungan dari kawan-kawan anggota PUK SPAMK-FSPMI PT. Adi Wira Plastik yang pulang kerja baik itu yang masuk shift ataupun yang non-shift selalu menyempatkan berkumpul dahulu ditenda perjuangan untuk sedikit melepas lelah dan saling berbagi informasi mengenai perkembangan perjuangan kenaikan upah tahun 2017 dengan kawan kawan yang sedang piket jaga ditenda perjuangan.

Ketika banyak sekali kawan-kawan yang kumpul di tenda perjuangan ada salah satu yang mempunyai ide sangat bagus. Sebut saja Ressa Indryana. Dia memberikan ide. “Bagaimana kalo mulai besok malam kita patungan untuk biaya ngeliwet?”

Dengan semangatnya kawan kawan yang berada di tenda perjuangan semuanya sepakat.

Lalu ada beberapa orang yang bersedia membawa beras dan magic com,kompor gas portable sebagai alat masaknya,untuk biaya  lauk pauknya dari hasil patungan berasal dari masing-masing anggota yang piket jaga malam hari di tenda.

Proses demi proses di lakukan dengan penuh semangat dan dengan penuh kekompakan karena sudah terbiasa melakukan ketika pendakian gunung. Kegiatan pun mulai dilakukan di sekitar area tenda perjuangan ada yang memasak nasi liwet,ada yang memasak lauk pauk,dan juga ada yang membuat gorengan “bala-bala” (bahasa Sunda untuk nama bentuk gorengan dari bahan tepung dan sayur mayur).

Ketika semua makanan sudah selasai di masak,mulailah plastik panjang bening dihamparkan dan semua nasi liwet beserta lauk pauknya diletakan di atas plastik panjang bening tersebut.

Semua yang ada di tenda perjuangan mulai merapat dan menempatkan posisinya berhadap-hadapan satu dengan yang lainnya sedangkan nasi liwet tersebut posisinya berada di tengah tengah,ditambah lagi dengan suara alunan musik dangdut jadi menambah suasana semakin ramai di tenda perjuangan.

Baca juga :
Kawal Perundingan Upah, Pekerja Astra Otoparts Divisi AWP Bogor Gelar Aksi Tujuh Hari Berturut-turut

Perjuangan Panjang JamkesWatch Bogor-Depok Mengawal JKN

Setelah makan nasi liwet semuanya selesai,mereka pun bekerjasama untuk membersihkan peralatan yang habis dipakai untuk memasak dan juga membersihkan area tenda perjuangan agar terlihat rapih dan bersih kembali.

Berbagi tugas dan kewajiban atas suatu pekerjaan merupakan sesuatu hal yang perlu kita lakukan sehari-hari dimanapun kita berada. Kami menyebutnya “gotong royong”.

Setelah semuanya selesai,mereka pun tidak ada yang langsung tidur,melainkan terjaga sampai pagi bersama, sambil berdiskusi mengenai perkembangan kenaikan upah tahun 2017 yang sampai saat ini belum juga mencapai kesepakatan antara pihak management dengan pihak serikat pekerja.

Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat sekali karena dapat menambah kekompakkan antara pleno,garda metal,dan anggota biasa begitulah ucap dari Suganto yang menjabat sebagai Sekretaris Garda Metal PUK SPAMK-FSPMI PT.AWP di sela-sela kesibukan beliau di depan laptopnya.*

 

*Arief Rachman
Tim Media Perdjoeangan Bogor dan juga anggota Tim Media Jamkeswatch Bogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *