Gelar Konsolidasi Akhir Tahun, Apa Yang Dibahas Oleh PUK FSCM ?

Bogor, KPonline – Akhir tahun 2017 menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan koreksi atas apa yang telah ditargetkan dalam program kerja. Baik secara internal maupun eksternal, serta masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan secara organisasi.

Bila ditelusuri lebih lanjut, setelah dalam kurun waktu satu tahun berjalan ini banyak sekali kegiatan dan pencapaian yang dilaksanakan oleh PUK FSCM baik secara individu anggota sampai jajaran pengurus maupun secara organisasi keseluruhan. Namun demikian semuanya ini tak membuat mereka berpuas diri.

Bacaan Lainnya

Hal inilah yang menjadikan PUK SPAMK PT.FSCM MANUFACTURING INDONESIA sering melakukan konsolidasi gabungan tingkat PUK, pleno dan Garda Metal, evaluasi secara menyeluruh. Salah satunya dengan pelaksanaan konsolidasi akhir tahun 2017 yang digelar selama dua hari, 25-26 November 2017 di Vila Danau Gandoang, Mekarsari, Kabupaten Bogor.

Mengawali konsolidasi, Ketua PUK FSCM Gunawan Yuliansyah menyampaikan tentang perkembangan perjuangan UMP 2018 di DKI dan mengupas lebih dalam Peraturan Pemerintah (PP) no.78 tahun 2015 yang masih digunakan sebagai acuan penentuan Upah Minimun Propinsi (UMP).

“Penggunaan PP.78/2015 dalam penetapan UMP DKI dan berbagai daerah di Indonesia sangat menyakitkan, ada indikasi upaya memiskinkan buruh secara terstruktur, hanya menguntungkan pihak pihak pengusaha .” ujarnya.

“Dan yang lebih berbahaya dari lahirnya PP.78 tahun 2015 ini adalah hilangnya peran Serikat Pekerja dalam perundingan Upah, mengkebiri hak hak berunding yang dilindungi oleh Undang Undang.” lanjutnya dengan tegas.

Untuk itu, atas nama Pengurus Unit Kerja, Gunawan Yuliansyah kembali mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir untuk terus dan tetap menjaga semangat juang. Baik dalam perjuangan skala Nasional, wilayah DKI Jakarta, maupun perjuangan di internal FSCM sendiri. Keaktifan dalam organisasi harus terus menyala, tak ada kata terlambat untuk selalu berbenah dan memintarkan diri dalam berorganisasi.

“Perjuangan terdekat di depan mata adalah perundingan hadiah kerja (HK), perundingan PKB, dan perundingan General Increase (GI), kita tidak boleh kendor sedikit pun.” ungkap Gunawan.

Gunawan juga menyatakan, kunci kemenangan perjuangan dan kekuatan organisasi, ada pada solidnya anggota. Selalu dalam satu komando, melakukan setiap apa saja yang diinstruksikan oleh jajaran pengurus untuk mencapai kemenangan demi peningkatan kesejahteraan anggota serikat pekerja. Setiap resiko sudah diperhitungkan dengan matang, pengurus akan menjadi terdepan mengambil tanggungjawab dan konsekuensi dalam menghadapinya.

“Saya sampaikan lagi, kekuatan organisasi ada pada solidnya anggota. Jangan mudah terpengaruh dengan informasi dan hoax menyesatkan dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Mengambil keuntungan secara pribadi dengan mengorbankan kesejahteraan pekerjanya.” lanjut Gunawan bersemangat.

“Buruh Zaman Now harus cerdas dalam berorgnanisasi.” pungkasnya.

Hal ini, disambut upplauseĀ meriah seluruh peserta yang hadir sebagai tanda setuju. Mereka mengamini apa yang disampaikan oleh Gunawan Yuliansyah selaku Ketua PUK FSCM. Peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh anggota secara bersama sama bersepakat akan terus dan terus mengobarkan semangat juangnya keseluruh anggota demi kesejahteraan bersama.


Refresh Garda Metal

Sebelum turut serta dalam pelaksanaan konsolidasi akhir tahun PUK FSCM, pada pagi harinya diawali dengan konsolidasi dan refresh di tingkat Garda Metal FSCM yang berjumlah 54 orang di pimpin oleh Dankornit Slamet Riyadi. Melakukan evaluasi kegiatan garda Metal, memupuk kembali semangat kebersamaan agar tetap bersemi dan tumbuh dalam jiwa jiwa pejuang garda terdepan organisasi.

Refresh ini di isi dengan beberapa sesi, terdiri dari sesi penyampaian informasi terkini tentang agenda kegiatan dan isu perjuangan, sesi diskusi dan tanya jawab, sesi olah raga pertandingan futsal serta lomba mancing. Merefresh kembali fisik dan mental Garda Metal menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Penuh dengan semangat kebersamaan sebagai keluarga besar yang tak perlu lagi diragukan kekompakan dan militansinya. Karena tak dapat dipungkiri, hal ini juga telah mendapat pengakuan secara luas oleh banyak pihak di luar sana.

(Hdyt).

Pos terkait