Dukung Petani Kendeng, FSPMI Mengikuti Doa Bersama Untuk Ibu Patmi

Semarang, KPoline – Sekitar 100 orang dari berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, aktivis lingkungan serta tokoh lintas agama, menggelar “doa lintas agama untuk ibu Patmi akivitas pejuang lingkungan Kendeng” di depan gerbang Kantor Gubernur Jateng, di Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis malam (23/3/2017).

Nampak hadir dalam do`a besama tersebut adalah buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Sambil membawa lilin, peserta memanjatkan doa agar ibu Patmi yang meninggal dunia dalam aksi cor semen di depan Istana Merdeka Jakarta, Selasa lalu (21/3) yang memperjuangkan penolakan pendirian pabrik semen di Kabuaten Rembang, diterima di sisiNya.

Menurut koordinator doa lintas agama, Setyawan Budi, kegiatan itu sebagai rasa simpati atas kegigihan ibu Patmi memperjuangkan lingkungan Kendeng hingga meninggal dunia.

Massa buruh yang tergabung dalam FSPMI-KSPI ikut dalam do`a bersama untuk bu Patmi, Petani Kendeng yang meninggal dunia saat berjuang.

“Perjuangan almarhumah ibu Patmi menolak pabrik semen di pegunungan Kendeng sebagai wujud untuk kelestarian alam,” ujarnya.

Atas meninggalnya pejuang lingkungan itu, tokoh lintas agama berharap agar pemerintah dalam membuat kebijakan lebih mempertimbangkan suara rakyat dan dampak lingkungan .

“Kami mengharapkan pemerintah tidak hanya mementingkan investor tapi juga dengarkan suara warga dan dampak lingkungan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPW FSPMI Provinsi Jawa Tengah, Aulia Hakim mengatakan, buruh merasa terpanggil untuk ikut bersolidaritas terhadap Petani kendeng. Bagaimanapun, perjuangan buruh dan petani memiliki irisan yang sama. Pun mereka memiliki “musuh” yang sama. Karena itu, solidaritas lintas elemen seperti ini akan membuat gerakan rakyat menjadi semakin kuat.

“Tidak bisa lagi kita disekat-sekat. Buruh untuk buruh, petani untuk petani. Kita adalah satu, bagian dari rakyat Indonesia yang memiliki cita-cita untuk hidup sejahtera,” ungkapnya.