Dipukul Mundur Tengah Malam, Keberanian Massa Aksi Layak Diapresiasi

Mahasiswa melakukan demonstrasi hingga malam hari, tetapi Presiden Joko Widodo tidak menemui. (Foto: Kahar)

Jakarta, KPonline – Polisi akhirnya membubarkan massa yang berdemonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (20/10/2017). Pembubaran dilakukan sekitar jam 23.40 wib.

Awalnya, sekitar jam 23.26 wib, polisi membuka pagar berduri dan memundurkan water canon serta barracuda. Kemudian pukul 23.29 WIB, polisi membuka jalur di Jalan Medan Merdeka Barat.

Massa mahasiswa yang tadinya duduk di tengah jalan mau tak mau berdiri dan memberikan akses pada kendaraan yang melintas. Namun dari 3 lajur yang ada yaitu 2 lajur jalan dan 1 lajur bus TransJakarta (busway), baru 1 lajur yang baru bisa dilintasi.

Namun imbas dari dibukanya jalur dari arah Jalan MH Thamrin ke Harmoni, massa berpindah ke jalur dari arah Istana ke Jalan MH Thamrin. Namun kondisi itu hanya berlangsung sementara, kendaraan tetap bisa melintas dari arah Istana ke Jalan MH Thamrin meski agak tersendat.

Sementara itu, massa masih berada di sekitar lokasi tepatnya di depan kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Kericuhan terjadi antara pihak kepolisian dan peserta aksi massa pada pukul 23.40 wib. Saat para peserta aksi massa tengah duduk, sambil membacakan shalawat pihak kepolisian langsung merangsek menggiring para peserta aksi. Terdengar teriakan suara “pulang pulang, sudah kelewat malam, bubar kalian”, saat itu pula perwakilan dari kepolisian mengumpulkan atribut dari massa peserta aksi.

Kemudian datang dari arah belakang petugas kepolisian mendorong agar peserta aksi diarahkan ke pinggir trotoar gedung kementerian koordinator pemberdayaan manusia dan kebudayaan Jalan Medan merdeka barat, Jakarta Pusat.

Tetapi kericuhan tak berlangsung lama. Kini situasinya sudah kembali normal dan lalu lintas sudah kendaraan di Jalan Merdeka Barat sudah lancar jaya seperti keadaan biasanya.

Nemun demikian, kita mengapresiasi keberanian massa aksi yang bertahan hingga malam. Ini adalah bukti kesungguhan para mahasiswa yang didukung oleh kaum buruh dalam menyuarakan aspirasi dan tuntutannya.

Terlebih lagi, sejak pukul 18.00 wib pihak kepolisian sudah meminta massa aksi untuk membubarkan diri. Tetapi mereka tetap bersikukuh, hanya akan bubar jika ditemui Presiden Joko Widodo.