Dikunjungi DEN KSPI, FSP Farkes Reformasi Sampaikan 5 Program Unggulan

Jakarta, KPonline – Dewan Eksekutif Nadional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (DEN KSPI) mengadakan kunjungan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FSP Farkes Reformasi, Jum’at (11/8/2017). Rombongan dari DEN KSPI dipimpin Deputi Presiden, Muhamad Rusdi.

Dikutip dari fspfarkesreformasi.org, dalam kunjungan ini Ketua Umum FSP Farkes Reformasi Idris Idham menyampaikan keadaan Farkes/R dan program-program kerja yang sedang di jalankan. Adapun program kerja tersebut diantaranya adalah Bung Idris Idham akan memperkuat :

1) Tim Advokasi, dengan mengadakan pelatihan-pelatihan sekolah buruh bekerjasama dengan pakar advokasi dari KSPI.

2) Serdadu Farkes, membentuk dan melakukan pelatihan agar saat aksi Nasional terkoordinasi dengan baik dan kuat.

3) Tim Media, melakukan pelatihan agar nanti media Farkes bisa berkembang dan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya, karena media-media yang ada sekarang ini sudah di pegang oleh pemilik modal.

4) Leadership, bertujuan agar regenerasi-regenerasi buruh kuat dan selalu berkomitmen memperjuangkan buruh dan rakyat Indonesia.

5) Koperasi, pembentukan koperasi ini untuk menambah income federasi juga melawan ekonomi kapitalis.

Selain itu, Idris menyampaikan sedikit dampak dari adanya BPJS Kesehatan, yaitu adanya sistem ina CBGs yang dipandang dari sisi pekerja, rumah sakit swasta ataupun perusahaan farmasi yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan itu merugikan.

Sementara itu, Rusdi menyampaikan bahwa akar dari permasalahan yang ada sekarang ini seperti upah murah, TDL naik, tax amnesty, PTKP diturunkan, PHK massal, jaminan kesehatan, dan lainnya sebagainya itu adalah karena Presiden dan jajarannya tidak bisa berani tegas kepada para investor.

Berdasarkan data dari OJK, 50% pendapatan negara atau kalau di nominalkan sekitar 5.127 triliun dipegang oleh korporasi. Maka dari itu negara Indonesia di kendalikan oleh korporasi ini.

Adapun solusi yang disampaikan bung Rusdi yaitu redistribusi dari pendapatan dan aset, pendapatan bisa didapat dari pajak, upah, jaminan sosial, dan agraria

”Bahwa yang terjadi sekarang ini adalah peperangan antara korporasi, kapitalis yang berbasis kepentingan individu melawan sosial demokrasi,” ungkap Rusdi.

Oleh karena itu, gerakan buruh harus memposisikan diri sebagai gerakan yang melakukan kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah. Sehingga kondisi bangsa ini bisa menjadi semakin baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *