Didukung Buruh Dalam Pilgub Jawa Tengah, Ini Analisis tentang Ferry Juliantono

Semarang, KPonline – Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerinda Ferry Juliantono dikabarkan mendapat dukungan dari kalangan buruh untuk maju dalam Pilkada 2018.

Dukungan ini semakin terang, ketika Ferry menghadiri Rapat Kerja Daerah Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi Jawa Tengah di Solo, Sabtu (9/9/2017). Dalam kesempatan ini, Ferry berdialong dengan para pekerja.

Dalam kesempatan ini, Ferry menyoroti minimnya upah buruh yang menjadi alasan para investor untuk datang ke Jateng. “Mestinya dunia usaha bisa maju bersama upaya peningkatan kesejahteraan buruh,” tegas Ferry.

Beberapa waktu sebelumnya, Ferry mengatakan tekatnya maju di Pilgub Jateng 2018 untuk menyejahterakan masyarakat, karena selama ini provinsi itu dinilai masih tertinggal. Salah satunya adalah masih tingginya angka kemiskinan.

“Indikatornya juga menunjukan angka kemiskinan itu masih di atas angka rata-rata nasional. Kemudian juga disparitas pembangunan itu juga masih terlihat antara Jawa Tengah bagian utara dengan selatan, kemudian banyak sekali indutri yang belum terbangun,” ujarnya.

Di saat partai tengah melakukan penjaringan dan menghitung peta politik sebelum menentukan calon, Serikat Pekerja Nasional (SPN) telah menentukan pilihan. Serikat pekerja yang membawahi hampir 100 ribu buruh di Jawa Tengah ini berkomitmen mendukung Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono.

Ferry Juliantono diwawancarai wartawan saat menghadiri Rapat Kerja Daerah Serikat Pekerja Nasional (SPN) di Solo, Jawa Tengah.

Awal Agustus 2017 lalu, Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN) Iwan Kurniawan mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pengurus SPN daerah Jawa Tengah untuk mensosialisasikan nama Ferry Juliantono di Pilgub Jateng 2018.

“Kami tahu siapa Pak Ferry, beliau dari bawah berkarir, aktivis, berjuang bersama-sama kami, kemudian bertarung di politik, kami akan support,” kata Iwan saat itu.

SPN yakin, Ferry mampu meningkatkan kesejahteraan buruh di jawa tengah. Sebab, menurut Iwan, saat ini tingkat kesejahteraan buruh di Jawa Tengah jauh di bawah ketimbang daerah-daerah lainnya.

Keputusan mendukung Ferry tak keluar begitu saja. SPN telah mengkaji dari berbagai aspek sebelum menjatuhkan pilihan kepada Ferry Juliantono.

Menurut Iwan, SPN dengan jumlah anggota sekitar 70 ribu sampai 100 ribu di Jawa Tengah, siap membantu Ferry mengambil alih kepemimpinan dari Ganjar Pranowo.

Mengenal Sosok Ferry Juliantono

Ferry lahir di Jakarta pada 27 Juli 1967. Selama ini Ferry lebih dikenal sebagai aktivis yang banyak menyuarakan kepentingan rakyat melalui aksi demonstrasi.

Dia merupakan salah satu aktivis mahasiswa yang sempat mendekam sebagai tahanan politik pada saat demonstrasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun 2009. Saat itu Ferry merupakan Sekretaris Jenderal Komite Bangkit Indonesia yang banyak melayangkan kritik ekonomi kepada kebijakan Presiden SBY.

Ferry mengaku harus membela rakyat ketika kepentingan mereka diganggu dengan kebijakan pemerintah yang memberatkan mereka.

Ferry banyak terlibat dalam organisasi petani, nelayan, buruh dan agraria. Tahun 2005, Ferry dipercaya menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Dewan Tani Indonesia. Ia juga masih menjabat sebagai wakil direktur pelaksana Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan).

Hingga akhirnya, dalam Rapimnas Partai Gerindra di Jakarta, Rabu (8/4/2015), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi mandat kepada Ferry sebagai salah satu wakil ketua umum Partai Gerindra.

Menimbang Kemungkinan Menang

Seberapa besar peluang Ferry memenangkan pertarungan di Jawa Tengah? Berdasarkan survei Indonesia Development Monitoring (IDM) yang digelar dari tanggal 2 hingga 9 Agustus 2017 dan melibatkan 1.668 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random, tingkat elektabilitas menempati urutan kedua dengan 19,7%. Sedangkan urutan pertama ditempati oleh petahana Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dengan 21,3%.

Berdasarkan survei yang sama, peringkat ketiga ditempati Bupati Kudus, Musthofa 19,6%. Kemudian disusul oleh politisi PKB Marwan Jafar yang dipilih sebanyak 8,3%, mantan Bupati Batang Yoyok Ryo Sudibyo sebesar 7,2%, dan di posisi terakhir ada mantan Menteri ESDM Sudirman Said yang hanya dipilih 4,3% responden dan yang belum memilih 19,6%.

Sementara itu, tingkat popularitas Ferry Juliantono menepati urutan ketiga dengan 64,2%. Posisi pertama ditempati petahana, Ganjar Pranowo dengan 80,1% dam Mustofa di urutan kedua dengan 72,1%.

Berdasarkan hasil survei ini, peluang Ferry untung menang terbuka lebar. Apalagi ketika melihat banyak kalangan mulai memberikan kepada mantan aktivis ini untuk maju.

Ferry Juliantono Mengklaim Sudah Direstui Prabowo
Prabowo Subianto saat mengikuti upacara HUT Kemerdekaan ke 72.

Ferry Juliantono mengaku sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah.

“Pak Prabowo meminta saya jalan terus untuk ikut dalam Pilkada Jawa Tengah 2018,” kata Ferry. Dalam hal ini, Ferry terus melakukan komunikasi dengan para kandidat, pimpinan partai di Jawa Tengah dan pimpinan partai di tingkat pusat.

Ferry mengatakan partainya saat ini sedang menunggu hasil survei internal tentang elektabilitas para kandidat cagub Jawa Tengah.

Gerindra sendiri disebut-sebut sedang mempertimbangkan tiga nama sebagai kandidat cagub Provinsi Jawa Tengah: Ferry Juliantono, Sudirman Said, dan Abdul Wachid.

Namun demikian, dari ketiga nama tersebut, mengerucut menjadi dua nama saja. Ketua DPD Gerindra Provinsi Jawa Tengah Abdul Wachid tidak mendapatkan restu dari keluarga untuk bertarung di Pilkada Jawa Tengah. Dengan tinggal nama Ferry dan Sudirman Said.

Mengenai koalisi, Ferry mengatakan, sudah hampir pasti, Gerindra kembali berkoalisi dengan PKS.

Sedangkan untuk partai lain, semisal PKB, PPP, dan PAN masih dalam tahap penjajakan.

Kemungkinan Koalisi untuk Mendukung Ferry

Syarat pencalonan di pilkada diatur dalam Peraturan KPU 9/2016 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Syarat pertama bagi partai yang ingin mengusung calon gubernur sendiri adalah harus memiliki jumlah perolehan kursi di DPRD di daerah pilkada sebanyak 20 persen. Atau parpol punya 25 persen dari akumulasi suara sah dalam pemilihan legislatif terakhir.

Dikutip dari situs resmi KPU RI, www.kpu.go.id, total kursi DPRD Jateng berjumlah 100 kursi. Menilik dari syarat tersebut, berarti partai politik baru bisa mengusung calon sendiri di Pilgub Jateng bila memiliki minimal 20 kursi.

PDIP menjadi pemilik kursi terbanyak dengan jumlah 31 kursi. Artinya, PDIP sudah melewati syarat minimal jumlah perolehan kursi di DPRD untuk mengusung calon sendiri.

Jika berjalan mulus, maka koalisi Gerinda dan PKS akan menghasilkan 21 kursi. Cukup untuk mengajukan satu calon. Belum kalau, misalnya, PKB, PPP, dan PAN merapat.

Untuk lebih jelas, berikut jumlah total kursi di DPRD Jateng:

PDIP: 31
PKB: 13
Gerindra: 11
PKS: 10
Golkar: 10
Demokrat: 9
PAN: 8
PPP: 8

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *