Buruh Cerdas, Buruh Yang Bersih Dari Narkoba

Medan,KPonline – Sejauh ini peredaran Narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) yang sangat berbahaya semakin melesat, peredaran Nerkoba masuk tidak memandang setiap golongan dan kalangan, mulai dari si kaya, si miskin, si pengusaha, sampai kalangan Buruh sekalipun.

Narkoba juga menjadi satu sisi kelam dalam hubungan kerja, yang seharusnya sangat dijahui oleh para Pekerja/Buruh yang mengandalkan tenaga dan Fikiran demi meningkatkan produktivitas kerja dan demi keberlangsungan kerja.

Bacaan Lainnya

Tak sedikit pula Perusahaan yang memilih untuk melakukan pengetesan bebas Narkoba terhadap pekerjanya. Melakukan test urin, dengan alasan “Pekerja yang sehat memiliki produktivitas yang baik” maupun satu bentuk cara untuk memberhentikan seorang Pekerja dari pekerjaannya dengan alasan bahwa seorang pekerja tersebut sudah tidak produktif lagi.

Keterbatasan buruh tentang aturan hukum juga menjadi hal yang mempermudah Pengusaha hitam untuk melakukan pemberhentian itu dengan maksud tidak mengeluarkan hak-hak seorang pekerja tersebut.

“kamu pilih dipenjara atau mengundurkan diri dari pekerjaan secara baik-baik”

Meskipun hal itu merupakan kesalahan, (menghilangkan Hak) sebagaimana yang telah diatur di Undang undang ketenagakerjaan bahwa seorang yang dikatakan positif menggunakan Narkoba setelah Test Urin tidak dibenarkan untuk diberhentikan, apalagi sampai menghilangkan hak-hak pekerja itu sendiri.

Tetapi sebagaiman prakteknya dilapangan, tidak sedikit juga Pengusaha-pengusaha hitam yang mengunakan cara licik ini untuk melemahkan satu gerakan Buruh dalam mencapai menghujudkan kesejahteraannya.

Diluar dari itu, sunggulah benar bahwa Narkoba adalah perusak bagi kehidupan. Sipecandu narkoba sendiri sampai tidak menyadari bahaya Narkoba bagi keberlangsungan kehidupannya.

Sedikit cerita tentang keterpurukan seseorang pengguna Narkoba saat mendekam di Lapas Narkotika di salah satu Lapas yang amat jauh dari perkotaan dan fasilitas perkotaan, pada saat mengalami sakit yang mengancam kematian untuknya.

Amatlah benar jika penderitaan yang di alaminya karena sakit parah itu seakan menghilangkan semangatnya untuk hidup.

Jarak yang jauh dari keluarga semakin mempersulit penanganan, bahkan haruslah menerima penanganan pengobatan yang apa adanya atau kurang memadai dari Klinik Lapas karena keterbatasan dan aturan yang ada di Lapas tersebut. Mau tidak mau harus melibatkan keluarga untuk membantu pengurusan pengobatan di rumah Sakit luar Lapas tersebut.

Tak hanya sampai disitu, kendala dengan kekurangan fasilitas obat dan alat di Rumah Sakit terdekat rujukan Kelinik Lapas yang jauh dari perKotaan, membuat keluarga harus extra repot dalam pengurusan perpindahan pasien.

Maka haruslah dibawa ke RS yang memiliki fasilitan dan obat yang sesuai dengan penyakit si pasien. Pilihannya adalah mencari RS yang bekerja sama dengan lapas di perkotaan.

Perpindahan pasien juga harus dibarengi dengan perpindahan lapas itu sendiri.

Walaupun sudah sangat extra, kehadiran keluarga juga tidak mengurangi penderitaan itu, karena seyogyanya lapas begitulah keadaan RS yang bekerja sama dengan Lapas tersebut, dengan penjagaan yang sangat ketat, sehingga tak bisa selalu dirawat/dijaga oleh pihak keluarga seperti orang sakit pada umumnya.

Hal itu semakin membenarkan bahwa Narkoba bukan hanya menghancurkan hidupmu, memiskinkan hidupmu tetapi juga menghancurkan, memiskinkan Kehidupan keluargamu.

Stop Pakai Narkoba, kehidupan penuh rasa sadar itu indah.(afryh)

Pos terkait