Buruh Bekasi jadi Korban Penipuan ATM, Uang Gajian Melayang

Ilustrasi

Bekasi, KPOnline – Kejahatan makin hari makin marak dan merjalela, tidak lagi harus melihat kondisi, situasi bahkan korban. Terlebih sekarang ini makin banyak berita yang kita dengar kejahatan – kejahatan yang bukan hanya menimpa kalangan pengusaha atau orang – orang yang berduit tetapi kalangan bawah pun yang notebene hanya seorang pedagang, pekerja pabrik baik wanita atau pria tetap dijadikan korban kejahatan.

Beberapa waktu kebelakang sangat ramai berita mengenai kejahatan jalanan yang bermodus begal atau dengan kata lain perampasan harta benda dan tidak tanggung – tanggung si korban dianiaya hingga harus menjalani perawatan yang serius, begitu juga para pelaku juga ada yang tertangkap oleh aparat yang berwajib sampai ada yang dihakimi massa hingga meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

Berita begal pun masih ramai diberitakan, kali ini kejahatan yang terjadi adalah penipuan yang dilakukan di ATM. Kejahatan seperti ini sudah sering terjadi dan diberitakan pada tempat – tempat yang memang menjadi target operasi para pelaku ini dan juga di waktu – waktu yang sudah di jadwalkan seperti 2 sampai 10 hari setelah para pekerja menerima upah, karena memang rata – rata saat ini para pekerja pabrik sudah menggunakan pembayaran upahnya melalui sistem transfer dimana perusahaan mentransfer upah pekerjanya ke bank – bank yang sudah ditunjuk dan sudah bekerja sama dengan pihak perusahaan.

Modus penipuan di ATM bagi pengguna mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) diharapkan lebih berhati – hati sewaktu melakukan transaksi melalui mesin ATM. Kali ini pelaku kejahatan ini makin cerdik dalam melakukan aksinya, mereka melakukannya bukan dengan kekerasan, melainkan menipu dengan pura – pura membantu korban yang sedang mengalami masalah saat korban melakukan transaksi di ATM.

Salah satu korban bernama Arishudin, anggota PUK SPAI FSPMI PT Tristar Makmur Kartonindo menceritakan peristiwa nahas yang menimpanya di sebuah ATM yang berada di lokasi POM Bensin Kandang Roda Cikarang Selatan – Bekasi. Arishudin harus rela kehilangan uang sebesar Rp. 4.800.000,- (Empat Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) akibat ulah pelaku dengan modus tersebut.

KROLOGI KEJADIAN

Jum’at, 27 Maret 2015 sekitar pukul 13.15 WIB, saat itu korban atas nama arishudin mau menarik sejumlah uang tunai di ATM. Setelah memasukkan kartu ATM ke dalam mesin dan memasukkan PIN kemudian melakukan transaksi penarikan tunai, ternyata uangnya tidak keluar lantara mesin ATM tersebut kosong.

Kemudian setelah itu arishudin menarik kembali kartu ATM dan berniat untuk melakukan transaksi penarikan ditempat lain, tetapi sebelum pergi jauh meninggalkan tempat nahas tersebut terdapat dua orang yang mengambil uang di ATM yang sama dengan tempat ATM yang dipakai oleh arishudin. Salah satu dari kedua orang tersebut memanggil arishudin dan memberitahukan bahwa mesin ATM tidak dalam kondisi kosong, para pelaku menunjukkan uang hasil transaksi tarik tunai kepada arishudin untuk meyakinkan.

Tanpa rasa ragu dan berfikir lagi, kemudian arishudin mecoba lagi melakukan transaksi di ATM yang sebelumnya telah gagal dengan harapan kali ini berhasil tanpa harus melakukan transaksi di ATM yang lain. Setelah memasukkan kartu ATM dan PIN, ternyata hasilnya tetap sama yaitu uang tidak keluar. Kemudian salah satu orang diantara pelaku menawarkan jasa untuk membantu arishudin.

Pelaku meminta supaya kartu dikeluarkan untuk kemudian si pelaku yang memasukkan ke dalam mesin ATM, tanpa berfikir lagi arishudin pun mengikuti saran si pelaku. Arishudin pun tidak mengetahui bahwa kartu yang dimasukkan ternyata kartu palsu yang sudah disiapkan sebelumnya oleh si pelaku, kemudian arishudin diperintahkan untuk memasukkan nomor PIN yang benar karena nomor PIN yang dimasukkan salah, dan kejadian ini dilakukan sebanyak 4 kali hingga dilayar mesin ATM tertulis bahwa kartu ATM di blokir dan pelaku meminta kepada arishudin untuk mengurus ke pihak Bank.

Setalah kejadian itu, pelaku pergi meninggalkan tempat tanpa arishudin mengetahui bahwa kartu ATM yang asli miliknya di bawa oleh para pelaku sedangkan arishudin sendiri bergegas ke kantor cabang Bank yang digunakan arishudin untuk melaporkan kepada pihak Bank bahwa kartunya telah terblokir. Saat menuju ke kantor cabang Bank tersebut, HP arishudin pun berbunyi dan menerima sms banking yang memberi tahukan telah melakukan penarikan sebesar Rp. 1.200.000,- (Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) sebanyak 4 kali pada pukul 13.27 WIB.

Akhirnya arishudin pun tersadar bahwa dirinya telah terkena modus penipuan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab dengan cara menukar ATM, dan pada akhirnya yang pada saat itu arishudin ingin melakukan pemblokiran terhadap kartu ATM nya sudah terlambat.

Diharapkan kepada semua kawan – kawan pekerja khususnya di FSPMI dan umumnya di Indonesia maupun masyarakat mudah – mudahan kejadian seperti ini tidak terulang dan menimpa siapapun, bagi siapapun yang akan ambil uang di ATM agar lebih berhati – hati serta kalau ada masalah lebih baik langsung menghubungi call centre Bank yang terkait atau pihak keamanan secepatnya. (Eka)

Pos terkait