Apa Motif Dibalik Tuduhan Makar Pemimpin Buruh?

Dalam setiap persiangan, massa buruh selalu turun ke jalan untuk memberikan solidaritas.

Jakarta, KPonline – Hingga saat ini, tuduhan makar yang dialamatkan kepada para aktivis masih dianggap lelucon oleh publik.

Publik justru mencurigai bahwa motif utama tuduhan makar tersebut justru sebagai upaya pengalihan isu terkait penistaan agama yang dilakukan Ahok, serta untuk melemahkan gerakan selanjutnya. Salah satunya, melemahkan perjuangan buruh.

Bacaan Lainnya

Tuduhan makar yang di prakarsai oleh sejumlah aktivis yang katanya mengusung isu kembali ke UUD 45 yang asli, melalui Sidang Istimewa di MPR sangat tidak rasional.

Para pengamat politik pada umumnya mengatakan, tidak mudah mendorong adanya sidang istimewa di MPR. Baik karena sistem yang berbeda dengan sendirinya, juga peta politik di DPR yang saat ini lebih “pro Jokowi”.

Bagi kalangan buruh, dimasukkannnya 3 nama pimpinan buruh (Presiden KSPI Said Iqbal, Sekjend KSPI Muhamad Rusdi, dan Panglima Aksi KSPI Baris Silitonga) dalam “Diagram” atau skema orang orang yang terlihat makar juga sangat aneh. Hal ini, lepas dari siapa yang membuat diagram tersebut.

Ada yang mengatakan, massa buruh yang turun aksi pada 2 Desember akan di gerakkan ke DPR bersama para tokoh-tokoh kelompok Nasionalis yang menginginkan kembalinya ke UUD 45 melalui Sidang Istinewa MPR.

Tuduhan bahwa massa buruh akan ke DPR juga terbantahkan karena aksi buruh pada 2 Desember sesunguhnya adalah reaksi kemarahan buruh secara naaional atas diputuskannya upah minimum kabupaten/ kota (UMK), hanya 8.25% sesuai mekanisme perhitungan PP 78/2015.

Buruh bereaksi keras dan kemudian melakukan aksi serentak secara nasional pada 2 Desember, karena banyak usulan dari Bupati yang menaikkan upah sebesar 15-20% kemudian pada tanggal 21 November para Gubernur menganulir usulan para Bupati.

Aksi kaum buruh pada 2 Desember juga bukan hanya di DKI Jakarta, namun juga dilakukan di provinsi-provinsi lain di basis-basis industri.

Selain itu, pimpinan KSPI pada tanggal 1 Desember 2016 mengeluarkan surat instruksi agar massa aksi buruh pada 2 Desember 2016 titik kumpulnya adalah di Balai Kota DKI menuju Istana Negara, masuk melalui Patung Tani. Tidak ke DPR atau melalui rute Sudirman/ Thamrin.

Bahkan pada 30 November 2016 tepatnya rabu malam, pimpinan KSPI memenuhi undangan koordinasi dengan Kapolda Metro Jaya dan jajarannya diskusi terkait tekhnis aksi buruh pada 2 Desember 2016. Hal tersebut biasa dilakukan saat aksi-aksi besar yang dilakukan buruh.

Ada beberapa keanehan memang terkait isu makar yang awalnya dilempar oleh pihak kepolisian.

Diagram makar yang beredar di sosial media ini terkesan menjadi pembenaran jawaban kepolisian yang mengatakan, “tanya pada Google”, siapa yang mau makar.

Dan kemudian munculah diagram-diagram makar tersebut sebagai jawaban pertanyaan, tanpa kita tau siapa yang buat dan siapa yang pertama kali menyebarkannya.

Pada hari ini Selasa, 13 Desember 2016, Pimpinan KSPI mendatangi Polda Metro Jaya dengan maksud untuk melaporkan fitnah dugaan Makar tarsebut. Selain itu, bung Iqbal memenuhi panggilan Polda Metro Jaya sebagai saksi atas dugaan makar, karena rencananya besok Rabu akan keluar negeri mengikuti salah satu kegiatan international.

Selain didampingi oleh Tim Hukum KSPI dan jaringan KSPI, Bung Said Iqbal ditemani para pimpinan Pusat KSPI dan serikat lain seperti FSPASI, termasuk 9 federasi afiliasi KSPI beserta pengurus wilayah, Cabang, Tingkat Perusahaan serta satgas buruh di sekitar Jabodetabek.

#PerjuanganBuruhBukanMakar

Sumber: Sekjend KSPI, Muhammad Rusdi.

Pos terkait